Entri Populer

Rabu, 30 November 2011

Sistem Pakar Pertemuan 2

Nama: Irvan Trisna
Nim: 08410100132
Tugas: Resume Sispak Pertemuan 2
Dosen: Titik Lusiani

Propositional Logic
  • Propositional logic merupakan salah satu bentuk (bahasa) representasi logika yang paling tua dan paling sederhana.Dengan cara ini beberapa fakta dapat digambarkan dan dimanipulasi dengan menggunakan aturan-aturan aljabar Boolean.
  • Propositional logic membentuk statement sederhana atau statement yang kompleks dengan menggunakan propositional connective, dimana mekanisme ini menentukan kebenaran dari sebuah statement kompleks dari nilai kebenaran yang direpresentasikan oleh statement lain yang lebih sederhana.

Beberapa operator penghubung dasar yang seringkali dipakai dalam propositional logic ditunjukkan dalam Tabel 2.1 sedangkan tabel kebenaran untuk masing-masing operator dapat dilihat pada Tabel 2.2.

contoh :
Ketika orang mengatakan "saya suka basket dan bulutangkis". Maka kita tahu pernyataan tersebut adalah BENAR (TRUE). 
Jika kemudian orang itu mengatakan "saya suka basket dan tenis", maka kita tahu bahwa penyataan itu SALAH (FALSE). Tetapi jika kita mengubahnya dengan "Saya suka basket atau tenis", maka pernyataan itu BENAR (TRUE).

Predicate Calculus
  • Kalkulus predikat, disebut juga logika predikat memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan lebih cermat dan rinci. 
  • Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu ARGUMEN (atau objek) dan PREDIKAT (keterangan). 
  • Argumen adalah individu atau objek yang membuat keterangan. Predikat adalah keterangan yang membuat argumen dan predikat.
  • Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian kata kerja.
  • Representasi pengetahuan dengan menggunakan predicate calculus merupakan dasar bagi penulisan bahasa pemrograman PROLOG.
contoh: 
preposition: Joni menyayangi anjingnya.
Predicat Calculus: sayang (Joni, anjing).

Quantifier
Dalam bagian terdahulu, sebuah obyek atau argumen dapat diwakili oleh sebuah variabel, akan tetapi variabel yag telah dibicarakan hanya mewakili sebuah obyek atau individu atau argumen. Bagaimana representasi dapat dilakukan apabila terdapat beberapa obyek? Atau dengan kata lain, bagaimana kuantitas dari sebuh obyek dapat dinyatakan?
Variabel dapat dikuantitaskan dengan dua cara, yaitu:

contoh:

Model-Model Inferensi
Terdapat beberapa model inferensi yang secara umum digunakan dalam persoalan-persoalan logika, antara
lain:
Modus Ponens
Seperti dijelaskan di atas, melakukan proses inferensi berarti juga menu-
runkan fakta baru dari beberapa fakta yang sudah ada. Modus Ponens
melakukan inferensi dengan mengikuti aturan sebagai berikut:
Jika pernyataan p dan (p ! q) adalah benar,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa q adalah benar.

Modus Ponens merupakan dasar bagi sistem berbasis aturan (rule-based system). Sebagai contoh perhatikan pernyataan di bawah ini:


Modus Tolens
Model inferensi yang lain disebut sebagai Modus Tolens yang dinyatakan dengan rumusan:
Jika (p ! q) adalah benar,
dan q tidak benar, maka p tidak benar.

Sebagai contoh, dengan menggunakan pernyataan pada contoh terdahulu ditemukan sebuah fakta sebagai berikut:
~ jadi-sarjana(alex)
maka dengan menggunakan Modus Tolens dapat ditarik kesimpulan:
~ rajin-belajar(alex)

Automated Reasoning
Ada tiga macam metoda reasoning yang secara umum digunakan yaitu: Deduksi (Deduction), Abduksi (Abduction) dan Induksi (Induction).
Deduksi
Deduksi didefinisikan sebagai: reasoning dari fakta yang sudah diketahui menuju fakta yang belum diketahui, dari hal-hal umum menuju ke hal-hal spesifik, dari premis menuju ke kesimpulan logis.
Jika obyek A lebih besar dari beberapa obyek B
dan obyek B lebih besar daripada obyek C,
maka obyek A lebih besar daripada obyek C

Abduksi
Abduksi adalah metoda reasoning yang sering dipakai untuk memberikan/menghasilkan penjelasan terhadap fakta. Berbeda dengan metoda deduksi, pada metoda ini tidak ada jaminan bahwa kesimpulan yang didapat selalu benar. 
Sebagai contoh, sebuah aturan seperti pada contoh terdahulu dituliskan sebagai berikut:


Induksi
Induksi berarti proses reasoning dari fakta-fakta khusus atau kasus-kasus individual menuju ke kesimpulan secara general. Sebagai contoh:
P(a) adalah benar
P(b) adalah benar

Sumber:
Irawan. Jusak. 2007. Buku Pegangan Kuliah Sistem Pakar Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Tejnik Komputer Surabaya. Surabaya: STIKOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar